Cimahi, PenulisPro.id | Jika saja Ditjen Dikti mewajibkan dosen harus menulis buku ajar/buku teks minimal untuk satu mata kuliah yang diampunya, kemungkinan banyak dosen yang kepayahan. Pasalnya, para dosen yang saya jumpai saat kegiatan pelatihan penulisan, sebagian besar belum sekali pun menulis buku ajar/buku teks.
Di situs academia.edu, tulisan saya yang paling banyak dibaca dan diunduh adalah risalah materi bertajuk “Mengenal Penulisan Buku Ajar untuk Perguruan Tinggi” yang pernah saya sampaikan dalam pelatihan di Universitas Telkom. Risalah tersebut dapat Anda unduh pada tautan ini: Risalah Materi Penulisan Buku Ajar untuk Perguruan Tinggi.
Ada beberapa alasan mengapa dosen tidak menulis buku teks sendiri. Pertama, dosen mengeluhkan soal waktu yang tidak lagi “tersisa” untuk menulis buku. Menulis buku memang kerap menjadi “sisa” karena susah. Kedua, dosen lebih berfokus menulis artikel jurnal yang relatif lebih pendek dan tidak memerlukan penjelasan panjang lebar. Ketiga, dosen memang belum kompeten menulis buku, apalagi buku teks dengan standar dan kaidah tertentu.
Banyak dosen yang merasa cukup membawa bahan ajar “alakadarnya”, yang penting sesuai dengan RPS. Dosen sedikit serius akan mempersiapkan bahan ajar tertulis berupa presentasi dan handout. Dosen sedikit lebih serius menyiapkan diktat. Dosen yang lebih serius menggunakan buku teks orang lain untuk mengajar. Nah, dosen yang sangat serius tentu menyiapkan buku teks mandiri untuk mata kuliah yang diampunya.
Memang menulis buku teks atau buku ajar perguruan tinggi tidak serta-merta dapat dilakukan tanpa memahami hakikat buku teks serta strategi dan teknik menuliskannya. Tahap awal dosen harus mampu menyusun rencana pembelajaran semester (RPS) yang disusun secara sistematis, logis, dan praktis. Tentulah berbeda buku teks untuk tiap level mahasiswa. Berbeda menulis buku teks untuk mahasiswa D-3 dan mahasiswa S-1.
Buku teks juga memiliki ciri tertentu sebagai bahan ajar/pembelajaran, di antaranya mengandung materi pokok yang sesuai dengan RPS, mengandung materi pengayaan, mengandung asesmen dalam bentuk pelatihan dan soal, serta memuat rangkuman atau refleksi pembelajaran. Buku teks masa kini harus disajikan secara populer dengan banyak gambar mengikuti karakter generasi muda kini.
Sejatinya penulisan buku teks dapat dipelajari dan dilatihkan secara intensif kepada para dosen. Adanya buku ajar ini bukan hanya mengangkat pamor sang dosen dan berkontribusi pada poin angka kredit kenaikan pangkat/jabatan, melainkan juga akan mengangkat pamor perguruan tinggi. Gerakan semacam Satu Guru Satu Buku (Sagusabu) mungkin pantas diterapkan di kampus: Satu Dosen Satu Buku (SaDoSaBu), tetapi khusus buku ajar, bukan buku sembarang buku.
Di kampus saat ini, dosen diberi peluang paling tidak menulis tiga jenis buku: (1) buku teks/buku ajar; (2) monografi; dan (3) buku referensi. Ketiganya secara berturut-turut dapat menyumbang poin angka kredit: 20, 20, dan 40.
Penulis Pro Indonesia (Penprin) memahami keperluan menguasai pengetahuan dan keterampilan ini bagi dosen. Karena itu, tanggal 8–9 Maret 2023, Penprin mengadakan pelatihan hibrida Strategi dan Teknik Menulis Buku Teks Perguruan Tinggi. Kegiatan tatap muka diselenggarakan di Jakarta Pusat, tepatnya di Hotel Cordela, Senen. Adapun kegiatan secara daring menggunakan aplikasi video konferensi Zoom.
Materi kegiatan selama dua hari, yaitu
- Standar dan Kaidah Penulisan Buku Teks Perguruan Tinggi;
- Anatomi Buku Teks Perguruan Tinggi;
- Praktik Mengonversi RPS Menjadi Matriks Ragangan;
- Praktik Menulis Bagian Pendahulu Buku Teks;
- Praktik Menulis Bab 1 Buku Teks; dan
- Pengetahuan Penyusunan Glosarium, Bibliografi, dan Indeks.
Keluaran dari kegiatan ini bagi setiap peserta, yaitu (1) matriks ragangan bagian pendahulu, bagian isi, dan bagian penyudah; (2) draf Bab 1; dan (3) kover buku teks. Kover buku teks akan dirancang oleh Tim Penulis Pro Indonesia sebagai afirmasi bagi peserta untuk melihat sosok buku meskipun belum diterbitkan.
Informasi pelatihan dapat Anda akses melalui tautan berikut ini: Diklat Strategi dan Teknik Menulis Buku Teks Penprin.
Berminat menjadi dosen yang menulis buku teks sendiri? Jangan lewatkan lagi tahun 2023 ini.