Cimahi, Penulispro.id | Lumayan berat juga saya menggotong buku-buku bolak-balik dari rumah ke rumah MUBU. Untungnya Rumah MUBU berada tepat di samping rumah saya. Buku-buku yang lumayan berat itu akhirnya sedikit demi sedikit sudah mengisi sebuah ruangan kecil di MUBU.
Karena berada di Kompleks Pondok Mutiara Cimahi, kami (saya dan istri) menamakan “markas” baru itu bernama Rumah MUBU alias Mutiara Buku.
Ada seekor kucing sebatang kara yang entah dari mana datangnya. Ia kami namai Ponyo dan lalu menjadi maskot MUBU. Ponyo setia mengikuti saya bolak-balik menggotong buku.
Rencananya buku-buku itu akan menjadi koleksi taman bacaan yang dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar kompleks atau luar kompleks yang ingin membaca dan mencari referensi. Kebanyakan buku anak, buku religi Islam, buku tentang penulisan dan penerbitan, dan beberapa buku umum.
Koleksi saya memang tak banyak, dikumpulkan sejak 1994 saat saya berkecimpung di industri perbukuan. Saya pun tak pernah menghitung-hitung buku yang terus menumpuk di dalam rumah. Ada juga buku yang hilang karena dipinjamkan, tetapi tak kembali ke peraduan.
Sebagian dari mereka saya “bisukan” di kontainer karena sudah tidak tertampung di rak-rak buku. Sebagian lagi saya sumbangkan untuk taman bacaan. Kini, saya malah mewujudkan wadah buku-buku itu di taman bacaan. Namun, sekadar sebuah perpustakaan mini.
Rumah MUBU juga akan kami fungsikan sebagai kantor penerbitan, kelas untuk diklat penulisan dan penerbitan, studio siniar (podcast), dan aktivitas literasi untuk anak-anak. Selain itu, akan ada toko buku kecil-kecilan untuk menjual buku-buku terbitan Penprin secara daring dan buku-buku yang dititipkan kepada kami.
Kami memulai rapat perdana dengan tim CV Penulis Profesional Indonesia (Penprin) pada tanggal 1 Juni 2024, tepat pada Hari Kesaktian Pancasila—meskipun tidak ada hubungannya.
Di tengah mendung di Cimahi, rapat dihangatkan dengan rencana Juni-Desember 2024 agar kami segera berlari. Namun, ternyata ruang rapatnya bocor tidak halus. Wah, ini jadi kerjaan tambahan lagi.
Saya tegaskan kepada tim bahwa CV Penprin tidak berambisi menjadi perusahaan besar dengan puluhan atau ratusan karyawan. Saya dan istri—sebagai perusahaan keluarga—ingin menerapkan konsep Company of One. Kecil, tapi berdaya.
Paul Jarvis, penulis buku Company of One, telah membuka mata saya untuk menggunakan strategi bisnis yang membuat suatu usaha menjadi lebih baik, bukan lebih besar.
Dalam usia sudah memasuki kepala lima ini, saya sudah kenyang berada di berbagai perusahaan penerbitan, termasuk membesarkan perusahaan orang lain. Karena itu, perusahaan sendiri itu saya impikan ialah yang dapat membuat saya bebas bekerja, bebas bepergian, bebas berbagi pengetahuan dan keterampilan, serta bebas berkumpul dengan keluarga.
Saya dan istri menikmati pekerjaan penerbitan ini. Kami sudah terbiasa dan terlatih mengangkat sendiri barang dagangan kami meskipun ada karyawan yang siap membantu. Sewaktu kemarin karena dua printer rusak, terpaksa puluhan buku dikirim dengan penulisan alamat secara manual.
Saya pun malam-malam naik motor untuk mengantarkan buku-buku itu ke JNE terdekat. Penjualan buku hanya salah satu lini bisnis kami, tetapi sejatinya kami ingin berfokus pada bisnis diklat penulisan dan penerbitan.
Biarlah segala sesuatu kami kerjakan sendiri untuk menghargai pekerjaan itu sendiri tanpa harus mempertimbangkan bahwa saya adalah owner dan istri saya seorang direktur. Lah, perusahaannya juga kecil model company of one. Omzetnya saya yang gede, ha-ha-ha.
MUBU menempati sebuah rumah kontrakan seluas 70 meter persegi di Cimahi. Bulan Juni 2024 ini kami akan menyelenggarakan satu kelas di tempat (onsite). Karena ruangannya kecil, hanya dapat menerima enam peserta. Maka dari itu, segerakan pendaftaran Anda di sini: https://penulispro.id/item/diklat-taktis-menyunting-naksah-buku-ilmiah/
Sampai berjumpa di Rumah MUBU kalau sekali-sekali Anda ke Cimahi.
Dari Padalarang singgah di Cimahi
Gelar tikar makan sambal terasi
Dari berjuang sepenuh hati
Kami ikhtiar di dunia literasi