Cimahi, PenulisPro.id | Buku termasuk salah satu instrumen kehumasan (public relation) yang sangat ampuh untuk menunjukkan citra dan reputasi sebuah korporat, baik dalam lingkup internal maupun eksternal yang lebih luas. Namun, ulasan tentang buku sebagai instrumen PR atau kajiannya dalam ilmu komunikasi masih sangat langka di Indonesia.
Sebuah buku tentang PR writing yang mengulas satu bab tentang penulisan buku organisasi/buku korporat adalah karya Iriantara dan Surachman (2006: 203) bertajuk Public Relations Writing: Pendekatan Teoretis dan Praktis (Simbiosa Rekatama Media). Mereka membagi kategori buku organisasi atau buku korporat menjadi dua bagian besar, yaitu (1) buku terkait waktu; dan (2) buku terkait kegiatan.
Saya membagi buku korporat berdasarkan dua bagian juga, yaitu buku berbasis sejarah/pengalaman dan buku berbasis kegiatan—merupakan penyempurnaan dari pembagian yang dibuat oleh Iriantara dan Surachman.
Perihal itu pula yang kemudian menjadi bahan tesis saya di S-2 Komunikasi Korporat Universitas Paramadina sehingga mengantarkan saya meraih gelar Magister Ilmu Komunikasi. Di sisi lain, saya juga telah lama berkecimpung dalam penulisan dan penerbitan buku korporat untuk beberapa organisasi, seperti PT Badak NGL, Telkom Corporate University, PT Metropolitan Land Tbk, Yayasan LIA, FTMD ITB, dan beberapa lainnya.
Berikut ini uraian tentang buku koporat berdasarkan pembagiannya.
Buku Berbasis Sejarah/Pengalaman
Buku korporat berbasis sejarah atau pengalaman umumnya terkait dengan perjalanan jatuh-bangun hingga sukses sebuah korporat. Berikut ini beberapa jenis buku berbasis sejarah/pengalaman yang dapat dibuat oleh korporat.
1. Buku Sejarah Korporat
Buku sejarah korporat (corporate history) lazim diterbitkan dalam momentum peringatan ulang tahun korporat. Pada umumnya sebuah perusahaan merasa perlu menerbitkan buku setelah melampaui masa sangat panjang seperti 50 tahun atau 75 tahun. Sebagai contoh, baru-baru ini PT PLN yang merayakan ulang tahun ke-75 juga menerbitkan buku berjudul Menerangi Negeri: PLN 75 Tahun. Buku sejarah korporat merekam jatuh bangun perusahaan, termasuk juga krisis yang dihadapi perusahaan.
Tantangan penulisan sejarah korporat adalah objektivitas penulisnya. Umumnya penulisan buku sejarah korporat merupakan pesanan dari korporat tersebut. Tentu sering kali yang disampaikan adalah sejarah yang “baik-baik” saja dengan menyembunyikan sejarah yang buruk.
Contoh lain buku sejarah korporat yang pernah terbit ialah buku Sejarah Pengembangan Pertambangan PT Freeport Indonesia di Provinsi Papua, Jilid 1–2, karya A.R. Soehoed. Buku ini mengungkap sejarah awal berdirinya PT Freeport Indonesia. Saya pernah juga menyusun buku sejarah korporat untuk PT Badak NGL.
2. Buku Sejarah Pendiri/Eksekutif Korporat
Sejalan dengan buku sejarah korporat adalah buku sejarah pendiri/eksekutif perusahaan. Tiga jenis buku kisah hidup ini sering diterbitkan atas inisiatif korporat atau keluarga dari pendiri perusahaan. Biografi adalah kisah hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Autobiografi adalah kisah hidup seseorang yang ditulis sendiri oleh orang tersebut atau si empunya kisah. Adapun memoar adalah kisah dari satu peristiwa penting dalam hidup seseorang yang sangat berpengaruh—tidak dikisahkan dari sejak lahir hingga kini.
Banyak buku kisah hidup tokoh bisnis yang telah dibukukan, bahkan beberapanya menjadi best seller. Buku kisah hidup William Soeryadjaya, pendiri Astra Internasional, bertajuk Man of Honor termasuk ke dalam jajaran buku best seller.
3. Buku Praktik Manajemen
Hampir mirip dengan buku sejarah korporat, buku praktik manajemen menguraikan kiat sukses sebuah perusahaan. Ia menjelaskan praktik manajemen yang dijadikan rujukan segenap pemimpin dan staf perusahaan. Buku bertajuk Astra: On Becoming Pride of the Nation merupkan contoh baik dari buku praktik manajemen korporat. Buku ini diterbitkan terkait dengan momentum ulang tahun PT Astra Internasional Tbk. ke-60. Buku semacam ini mengingatkan kita pada buku The Toyota Way yang ditulis oleh Jeffrey K. Likker tentang praktik manajemen di Toyota. Ada upaya membeberkan rahasia manajemen perusahaan, tetapi pembeberan itu justru memperkuat citra dan reputasi perusahaan di benak khalayak.
Contoh lain buku praktik manajemen yang dapat diketengahkan di sini, yaitu Mutasi DNA Power House: Pertamina on the Move karya Rhenald Kasali dan
4. Buku Momentum Khusus
Buku momentum khusus dapat dibuat ketika korporat mengalami suatu fase krisis dan bagaimana krisis itu dilewati. Buku semacam ini sering disebut sebagai lesson learned bagi organisasi. Buku Telkom di Tengah Era Reformasi karya Legiman Misdiyono, Budi Waskito, dan Tommy Pardede adalah salah satu contohnya.
Saat ini saya sedang merampungkan penulisan buku tentang fenomena COVID-19 dari sudut pandang pembiayaan keuangan negara yang ditulis oleh Tim DJPPR Kementerian Keuangan. Buku semacam ini beberapa diterbitkan oleh organisasi sebagai dokumentasi terhadap situasi khusus pandemi COVID-19 yang tidak pernah diprediksi sebelumnya. Maksud penerbitan selain sebagai dokumentasi sejarah, juga sebagai lesson learned bagi para penggawa keuangan negara dan mahasiswa di bidang keuangan.
Buku Berbasis Kegiatan
Buku organisasi atau korporat dapat pula disusun berbasis pada kegiatan tertentu, seperti penyelenggaraan CSR, proyek pembangunan, kerja sama antarlembaga, dan peluncuran produk baru. Berikut ini beberapa buku korporat berbasis kegiatan.
5. Buku dari Laporan Tahunan
Laporan tahunan (annual report) juga dibukukan? Ya, beberapa perusahaan melakukannya sebagai publisitas yang disampaikan secara terbatas untuk pemangku kepentingan organisasi. Penerbitan laporan tahunan dalam bentuk buku menjadi dokumentasi berharga bagi organisasi karena merekam perkembangan organisasi. Namun, perlu dilakukan konversi agar buku lebih populer sehingga “enak” untuk dibaca.
6. Buku Kegiatan CSR
Beberapa korporat membukukan hasil kegiatan CSR sebagai dokumentasi sekaligus publisitas korporat. Buku-buku semacam ini terkadang diterbitkan secara populer. Sebagai contoh buku Rantai Tak Putus yang ditulis oleh Dewi Dee yang diterbitkan Bentang Pustaka merupakan publisitas program CSR Astra terhadap pengembangan UMKM. Dee mengisahkan perjuangan para UMKM layaknya sebuah novel.
Saya pernah juga mengerjakan proyek semacam ini untuk PT Badak NGL dengan menulis buku sejarah Kota Bontang. Penulisan buku sejarah ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Kota Bontang dan para peneliti sejarah terkait terbentuknya kota yang awalnya hutan belantara.
7. Katalog
Katalog dapat dikategorikan sebagai buku. Katalog dapat memuat perincian produk berikut spesifikasinya. Katalog juga dapat berisi tentang hal-hal lain, seperti spesies tumbuhan atau hewan yang dibuat dalam bentuk perincian. Buku semacam ini dapat juga diterbitkan oleh korporat terkait dengan lingkungan sekitarnya. Misalnya, sebuah korporat membuat buku katalog tentang tumbuhan endemik di sekitar perusahaannya.
8. Buku Dokumentasi Proyek
Sebuah proyek prestisius sayang untuk tidak didokumentasikan, apalagi proyek itu memakan biaya besar dan menggunakan teknologi canggih. Korporat yang menangani sebuah proyek penting biasanya jauh-jauh hari sudah merencanakan penulisan dan penerbitan buku terkait dengan perjalanan proyek dari A–Z, lalu diluncurkan saat proyek rampung. Proyek semacam pembangunan infrastruktur kereta api cepat Jakarta-Bandung pantas untuk dibukukan, apalagi proyek ini dibangun pada masa pandemi COVID-19. Demikian pula pembangunan proyek MRT di Jakarta sudah selayaknya dibukukan.
9. Buku Kerja Sama Antarlembaga
Ini contoh yang menarik. Tanggal 27 September 2018 Ombudsman bekerja sama dengan PT Angkasa Pura meluncurkan buku tentang layanan khusus penerbangan untuk penyandang disabilitas. Penulisnya adalah Alvin Lie yang merupakan anggota Ombudsman RI bidang tanggung jawab sektor Transportasi, Infrastruktur, Informasi dan Telekomunikasi serta Lingkungan Hidup. Penerbitan buku ini sebagai contoh buku yang diwujudkan dari kerja sama antarlembaga.
10. Buku Pendidikan dan Pelatihan
Beberapa korporat besar memiliki institusi corporate university sendiri. Contohnya, Telkom Corporate University (CorpU) yang menerbitkan buku panduan diklat di Telkom CorpU. Beberapa metode pelatihan tersebut perlu dicatatkan ciptaannya di Kemenkum HAM. Syaratnya harus terbit dalam bentuk buku. Itu pula yang pernah saya lakukan untuk Telkom CorpU.
11. Buku Promosi
Media buku juga sering dijadikan sebagai bagian promosi produk seperti penerbitan buku anak yang di-bundling dengan produk susu atau produk makanan cepat saji. Saya pernah mengerjakan buku berjudul Solusi Berasuransi: Lebih Indah dengan Syariah untuk PT Takaful Indonesia. Buku tersebut dijadikan cendera mata untuk para nasabah PT Takaful Indonesia.
12. Buku Hasil Riset
Tidak jarang korporat membiayai beberapa riset bekerja sama dengan lembaga riset atau universitas. Hasil penelitian sayang jika hanya didokumentasikan dalam bentuk laporan. Hasil penelitian itu akan lebih berdaya dan bermanfaat apabila dibukukan. Sebagai contoh, buku-buku karya Rhenald Kasali sering kali dikaitkan dengan riset pada perusahaan tertentu.
***
Itulah kedua belas jenis buku korporat yang dapat digagas dan diterbitkan oleh sebuah perusahaan sebagai instrumen kehumasan yang memiliki prestise. Lebih penting dan bermakna dari itu sebuah perusahaan dapat berkontribusi menciptakan mikrosejarah pada suatu bangsa. Buku itu akan berguna sebagai warisan sejarah.
Meskipun publik sudah maklum dengan prestasi dan keunggulan sebuah perusahaan, tidak ada salahnya menyampaikan kisah-kisah di balik reputasi itu dalam bentuk narasi yang dibukukan.